Rabu, 08 Desember 2010

Soal sastra Melayu Klasik

LATIHAN SOAL KARYA SASTRA MELAYU KLASIK
Bacalah penggalan hikayat berikut ! (Untuk soal nomor 1 dan 2)
Syahdan, maka adalah raja di dalam negeri itu telah kembali ke rahmatullah. Maka ia pun tiada beranak seorang pun jua. Maka segala menteri dan hulubalangnya dan orang-orang besar dan orang-orang membiucarakan, siapa juga yang patut dijadikan raja menggantikan raja yang telah kembali ke rahmatullah. Maka di dalam antara menteri yang banyak itu ada seorang menteri yang tua daripada tuan hamba sekalian . maka ia pun berkata, katanya,”Adapun hamba ini tua daripada tuan hamba sekalian itu. Jikalau ada gerangan bicara, mengapa segala Saudaraku ini tiada hendak berkata?”
1.    Isi kutipan tersebut menceritakan …
A.    Masyarakat sedang berduka atas kematian rajanya.
B.    Orang tua diberi hak berbicara da;am setiap pertemuan.
C.    Seorang raja telah meninggal dan tidak memiliki anak.
D.   Para menteri dan orang  besar melakukan musyawarah pemilihan raja.
E.    Hak orang berpendapat untuk memecahkan masalah dalam musyawarah.

2.    Nilai sosial yang terdapat pada kutipan hikayat tersebut adalah …
A.    Setiap negera memiliki seorang pemimpin yang dipilih rakyat.
B.    Memberi  kesempatan berbicara kepada semua yang hadir dalam musyawarah.
C.    Kepemimpinan yang dialihkan kepada perdana menteri oleh raja yang berkuasa.
D.   Orang tua lebih berpengalaman daripada orang muda dalam berbagai hal.
E.    Bermusyawarah untuk member kesempatan berbicara kepada yang berwenang.

Bacalah kutipan hikayat berikut! (Untuk soal nomor 3 dan 4)
Tersebutlah perkataan seorang raja keinderaaan yang kena sumpah Batara Indera. Adapun raja itu sekarang hidup laki bini sebagai si Miskin di negeri Antah Berantah yang diperintah oleh Maharaja Indera Dewa. Adapun pekerjaan si Miskin mengelilingi negeri mencari rezeki setiap hari adanya. Tetapi ke mana mereka pergi, mereka selalu dilempar orang dengan batu dan kayu. Tetrpaksalah mereka makan ketupat dan buku tebu yang didapatinya dari timbunan-timbunan sampah. Hatta beberapa lamanya bini si Miskin pun hamillah dan ingin makan mempelam dari raja. Raja Antah Berantah dengan suka memberikan mempelam itu. Berapa lama kemudian, bini si Miskin ingin makan nangka yang ada di dalam istana dan nangka itu pula diberikan juga oleh raja …

3.    Isi  penggalan cerita tersebut adalah …
A.    Seorang raja mengabulkan permintaan si Miskin meskipun sebelumnya hidup tersia-sia.
B.    Seseorang  yang terkena sumpah Batara Indera karena melawan perintah Batara Indera.
C.    Batara Indera membantu orang miskin yang istrinya sedang hamil besar.
D.   Orang miskin mencari makan di tempat sampah dan hidup pasrah.
E.    Raja Antah Berantah hanya memberikan banytuan kepada orang yang membutuhkannya.


4.    Amanat yang terkandung dalam dalam kutipan cerita tersebut adalah …
A.    Pada hakikatnya orang kaya dan orang miskin sama di hadapan Tuhan.
B.    Ketabahan penting pada saat kita menghadapi kesulitan.
C.    Memberikan pertolongan kepada seseorang adalah perbuatan terpuji.
D.   Berusahalah terus, jangan mudah menyerah pada keadaan.
E.    Hadapilah persoalan hidup dengan tenang dan tabah.
Perhatikan kutipan hikayat berikut!
Di dalam berkata-kata itu datanglah Sultan Harunurrasyid. Maka Abu Nawas pun larilah; dalam hatinya, “Jika baginda itu orang yang berakal, niscaya terlepaslah ia dan jikalau bodoh matilah ia disembelih orang jahat itu.”
Kemudian baginda itu pun dibawa oleh orang Badui itu ke tempat memotong daging, hendak dikeratnya batang lehernya. Dengan terkejut dan heran berkatalah baginda, “Adapun daging aku ini tiada berapa banyaknya akan engkau perbuat bubur haris itu, hasilnya pun sedikit. Yang baiknya engkau suruhlah aku ini membuat kopiah; pada satu hari dua biji selesai aku buat. Jika engkau jual, harganya dapat lebih daripada harga bubur itu.”
“Masa …”
“Berapa engkau dapat dari hasil berjualan bubur itu?”
….
          Sumber: Abu Nawas kutipan Nur Sutan Iskandar hlm. 53-54 dengan pengubahan

5.     Isi penggalan hikayat di atas adalah …
A.    Seorang pembuat kopiah yang bisa menghasilkan dua buah kopiah dalam sehari.
B.    Seorang Badui yang menjual bubur di pasar.
C.    Seorang raja yang tertangkap karena kelicikan anak buahnya.
D.   Seseorang  yang licik dan ingin mencelakakan orang lain.
E.    Seorang raja yang cerdik yang selamat dari pembantaian orang Badui.

6.   Amanat yang terdapat pada  penggalan hikayat di atas adalah ...
A.    Jangan menyerah menghadapi suatu kesulitan.
B.    Jangan mencobai pemimpinmu.
C.    Jangan menipu orang lain.
D.   Jangan pernah menyuruh orang lain.
E.    Jangan mencoba membunuh orang lain.

Maka sembah Sang Nila Utama: “Segala anak sungai Bintan ini telah habislah sudah tempat beta bermain: Bahwa Tanjung Bemban ini diwartakan orang terlalu baik. Itulah sebabnya maka beta hendak pergi.”
Maka beberapa dilarang permaisuri Iskandar Syah, Baginda bermohon juga pergi. Maka Titah permaisuri, “Daripada sebab kita anak kita mati, baiklah anak kita pergi.
     Maka permaisuri pun menyuruh berlengkap pada Indra Bupala dan pada Aria Bupala: Telah sudah lengkap maka Sang Nila Utama pun berangkatlah dengan raja perempuan sekali. Maka segala lancing kenaikan pun didayung oranglah. Adapun kenaikan Baginda lancaran bertiang tiga, pirang oeraduan dalam kelambu dalam kurung, serta permandian dan kelengkapan bermasak-masak. Maka rupa perahu orang yang mengiringkan tiada terbilang lagi.
7.    Amanat yang sesuai dengan kutipan hikayat tersebut adalah…
A.    Berilah fasilitas bermain di lingkungan rumah yang lengkap agar anak tidak tidak bermain di luar.
B.    Untuk kebahagiaan anak, orang tua sebaiknya memberikan fasilitas bermain yang lengkap.
C.    Jadilah seorang anak menerima kondisi keluarga apa adanya.
D.   Hendaknya orang tua memberikan kasih saying pada anaknya.
E.    Janganlah seorang anak menuntut lebih terhadap orang tua.

8.    Nilai yang dominan dalam kutipan hikayat tersebut adalah…
A.    nilai budaya
B.    nilai sosial
C.    nilai agama
D.   nilai pendidikan
E.    nilai moral

Bacalah karya sastra Melayu Klasik berikut! ( untuk soal  nomor 9  dan 10 )

Setelah Raja Iskandar mendengar tauhid Nadi Khidir itu, maka insaf sedikit kata Nabi Khidir itu dalam hatinya dan terjagalah ia akan pengajar gurunya hakim dengan akalnya. “Hai, orang muda, aku pun dahulu itikad inilah diajarkan guruku hakim Aristoteles. Hanya baharu juga aku ubah itikad itu, digusarinya aku mengubah dia, tiada kudengarkan katanya. Maka akan sekarang, aku mendengar katamu itu mufakat sekali dengan kata guruku. Pada hatiku benar juga itikad ini, hanya sedikit syak dalam hatiku.”

9.     Hal yang diceritakan dalam kutipan terseut adalah …
A.     Raja Iskandar mematuhi ajaran Nabi Khidir .
B.     Raja Iskandar melarang Nabi Khidir mengajarkan sesuatu padanya.
C.     Raja Iskandar sedikit mengalami keraguan terhadap ajaran Nabi Khidir.
D.     Raja Iskandar menentang ajaran Tuhan yang disampaikan melalui Nabi Khidir.
E.      Raja Iskandar menyadari semua kesalahan yang telah dilakukannya selama ini.

10.   Nilai moral yang tersirat dalam kutipan tersebut adalah …
  1. Memberikan nasihat kepada orang yanga berbuat salah.
  2. Kemauan seorang raja mendengarkan kata-kata seorang nabi.
  3. Raja yang memimpin rakyatnya dengan adil dan bijaksana.
  4. Keberanian seseorang untuk mendengarkan ajaran dan nasihat.
  5. Keinginan seseorang untuk menerima ajaran dan nasihat baru.

      Bacalah penggalan hikayat berikut!
     “Sekarang cobalah Guru ceritakan pula,” titah Raja Dabsyalim kepada Baidaba. “Yang manakah di antara sifat-sifat ini, berani, pemurah, pengasih, penyantumn, yang harus dipilih raja untuk jadi sendi  kekuasaannya memerintah hamba rakyatnya?”
     “Ampun, Tuangku,” jawab Baidaba. “Sifat pengasih penyayang itulah terutama harus dipilih raja untuk jadi sendi kebesaran dan kekuasaannya. Belumkah Tuanku mendengar cerita raja balad dengan Permaisuri Irah?”
     “Guru, ceritakanlah supaya kita dengar!”
     “Sekali peristiwa adalah seorang raja bernama Balad dan wazirnya bernama Ilad. Wazir itu seorang yang taat beribadat dan saleh. Pada suatu malam raja bermimpi yang m,enakutkan delapan macam banyaknya. Seytelah hari siang Baginda suruh panggil pandeta Brahmana, hendak meminta keterangan tabirnya.”
                                                          (Hikayat Raja Balad dengan Permaisuri Irah)
11. Nilai moral yang tersirat dalam kutipan hikayat tersebut adalah …
A.      Raja yang kebingungan bagaimana memimpin negeri.
B.      Seorang raja harus memiliki sifat pengasih penyayang dalam menjalankan kekuasaannya.
C.      Mempercayai mimpi yang menakutkan.
D.     Menceritakan kisah penuh teladan kepada raja.
E.      Keadilan dalam memerintah negeri  harus dijalankan oleh seorang raja.

12. Isi kutipan hikayat tersebut mengungkapkan …
A.      Cerita Raja balad dan Permaisuri Irah yang mengharukan.
B.      Raja Dabsyalim meminta dibuatkan cerita mengenai raja dan permaisuri.
C.      Raja Dabsyalim meminta Baidaba menceritakan sifat-sifat yang baik untuk memerintah negeri.
D.     Seorang Raja Balad dan wazirnya yang bernama Ilad.
E.      Raja Balad dipanggil pendeta Brahmana untuk mempertanghgungjawabkan perbuatannya.

13. Karakteristik naskah sastra Melayu Klasik tersebut berdasarkan teknik penceritaannya adalah …
A.      Pengisahan dengan cerita  berbingkai.
B.      Penggunaan kata penghubung yang kurang tepat di awal kalimat.
C.      Pemilihan bahasa yang lugas tetapi dipengaruhi bahasa Melayu.
D.     Pemilihan diksi yang kurang tepat.
E.      Penggambaran setitng yang didominasi waktu

      Kata sahibul hikayat, maka tersebutlah perkataan sang Nila utama tinggal di Bintan beristrikan Wan Seri Beni. Anak Raja Bintan itu terlalu amat berkasih-kasihan. Hatta lamanya, pada suatu hari, sang Nila hendak pergi beramai-ramaian ke Tanjung Bemban, hendak membawa perempuan Baginda, Maka Baginda pun memohon kepada bunda Baginda, Permaisuri Syah. Maka titah bunda baginda:
      “Apa kerja anak kita pergi ke sana? Tiadalah rusa dan pelanduk dengan kandangnya, dan tiadakah kijang, landak, dan kurungannya? Tiadakah segala ikan dan kerang-kerangan di dalam kolam? Dan tiadakah buah-buahan dan  bunga-bungaan di dalam taman? Mengapakah maka anaka kita hendak bermain jauh?”

14.   Isi  cerita dia atas adalah …
A.    Baginda sedang jatuh cinta.
B.    Baginda hendak pergi ke Tanjung Bemban.
C.    Ibunda Baginda melarang Baginda berpacaran.
D.   Ibunda Baginda mengizinkan Baginda pergi asal ditemani oleh hulubalangnya.
E.    Baginda minta izin kepada ibunya untuk pergi ke Tanjung Bemban.

15. Nilai moral yang terkandung dalam kutipan cerita hikayat tersebut adalah …
A.    Seorang anak harus minta izin ketika mau berpacaran.
B.    Seorang ibu harus mengizinkan putranya pergi.
C.    Seorang anak harus minta izin orang tua ketika hendak bepergian.
D.   Seorang anak harus patuh kepada orang tuanya.
E.    Seorang ibu boleh mencampuri urusan anaknya.

16. Latar cerita di atas adalah …
A.    di hutan                            D. di pinggir laut
B.    di rumah                           E. di dalam istana
C.    di pinggir sungai

Dengan tiba-tiba, Seri Laut duduk menyembah kaki Anggun Dewa. “Ampun hamba pada kakak, usahlah hati dipermalukan, jangan bicara diperpanjang hamba tahu, hamba arif. Kata kakak, kata menyindir ngilu tulangku mendengarkannya. Dosa hamba seberat bukit, kesalahan sebesar bumi, bagaimana hamba akan menurut, bagaimana hamba akan pulang, menentang kakak, hamba malu. Bukanlah kakak yang celaka, untung hamba kiranya. Jangan suka mendengar asut petenah, buah bicara orang penghasut, akhirnya badan yang menanggung, menanggung dendam siang malam, hidup bagai hantu rimba,” demikianlah kata Seri Laut sambil menangis. “Manalah Tuan Seri Laut, jangan Tuan panjang bicara. Hari hampir berjuak malam, matahari hampir terbenam. Bawa hamba ke tempat Tuan. Menjemput inang dan pengasuh, mari kita pulang ke rumah, menjelang ayah dengan bunda.”

17.   Latar  penggalan cerita di atas adalah ….
A.   pagi hari,  mengharukan
B.  siang hari, mengkhawatirkan
C.  sore hari,  menakutkan
D. senja hari, menyedihkan
E.  malam hari, menegangkan

18.   Nilai moral baik yang terkandung dalam kutipan hikayat di atas adalah …
A.  Perbuatan menyembah kepada orang yang lebih tua merupakan suatu perbuatan yang tidak manusiawi.
B.  Kita perlu meminta maaf atas kesalahan yang telah dilakukan.
C.  Menyindir seseorang yang terlalu berlebihan sehingga membuat orang m,enangis.
D. Perbuatan menyesali nasib buruk yang menimpa diri secara berlebihan.
E.  Memperlakukan orang sebagai inang dan pengasuh yang harus tunduk perintah.


19.   Isi kutipan tersebut menceritakan …
A.  Seorang kakak yang memarahi adiknya.
B.  Seorang kakak yang menasihati adiknya.
C.  Seorang adik yang ingin pulang ke rumah.
D. Seorang anak yang menyesali nasib hidupnya.
E.  Seorang adik yang meminta maaf atas kesalahannya.

20.   Amanat hikayat tersebut adalah …
A.  Bersikap sopan kepada orang tua.
B.  Sayangilah saudara-saudara kita.
C.  Mendengarkan hasutan orang akan mencelakakan diri sendiri.
D. Menangis tidak akan menyelesaikan masalah.
E.  Ingatlah pada kampung halaman


6 komentar: